Tol Serang–Panimbang Jadi Motor Baru Perekonomian Banten, Ditarget Selesai 2027

Selasa, 28 Oktober 2025 | 08:01:02 WIB
Tol Serang–Panimbang Jadi Motor Baru Perekonomian Banten, Ditarget Selesai 2027

JAKARTA - Pembangunan infrastruktur di wilayah Banten terus menunjukkan kemajuan.

Salah satu proyek strategis yang tengah menjadi sorotan adalah Jalan Tol Serang–Panimbang, yang ditargetkan dapat beroperasi secara penuh pada tahun 2027 mendatang. Jalan tol ini menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) prioritas yang diharapkan membawa dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di kawasan Banten bagian tengah dan selatan.

Pembangunan jalan tol sepanjang 83,67 kilometer tersebut diharapkan bukan hanya mempercepat mobilitas masyarakat dan logistik, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru di wilayah yang selama ini belum tersentuh akses infrastruktur memadai.

Mendekatkan Akses Antara Jabodetabek dan Banten Selatan

Kehadiran Tol Serang–Panimbang digadang-gadang menjadi pengubah peta mobilitas dan ekonomi Banten. Corporate Secretary PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) Vita Mahreyni mengungkapkan bahwa setelah jalan tol ini selesai, waktu tempuh dari kawasan Jabodetabek menuju Banten Tengah dan Selatan akan berkurang drastis.

“Setelah jalan tol ini rampung, waktu tempuh dari kawasan Jabodetabek menuju Banten Tengah dan Selatan hanya memakan waktu 1–2 jam,” ujar Vita.

Perbandingannya, sebelum ada tol ini, perjalanan dari Jabodetabek ke wilayah tersebut bisa mencapai 3–4 jam. Dengan waktu tempuh yang lebih singkat, tol ini diharapkan menjadi jalur utama yang mempercepat konektivitas masyarakat, wisatawan, maupun pelaku usaha antara Jakarta dan Banten bagian selatan.

Selain manfaat bagi pengguna jalan, tol ini juga akan memperkuat arus logistik dan menekan biaya distribusi barang. “Tol yang melintasi empat kabupaten/kota ini akan membuka akses ke daerah rural serta mempermudah mobilitas masyarakat dan barang untuk menekan biaya logistik,” jelas Vita.

Akses baru ini diharapkan mampu memperluas jangkauan distribusi hasil pertanian dan perikanan lokal ke pasar yang lebih besar, sehingga berdampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat Banten.

Dampak Signifikan bagi Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung

Salah satu manfaat terbesar dari proyek Tol Serang–Panimbang adalah terbukanya akses menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung. Selama ini, KEK pariwisata pertama di Banten itu menghadapi kendala besar dalam hal aksesibilitas.

Vita menjelaskan, tol ini akan menjadi pintu utama yang menghubungkan wisatawan langsung ke kawasan pesisir dengan potensi luar biasa tersebut.

“Dengan kemudahan akses, KEK Tanjung Lesung diharapkan menjadi alternatif tujuan wisata yang menarik, yang pada akhirnya akan mendorong jumlah pengunjung, memajukan UMKM lokal, dan menyerap lebih banyak tenaga kerja,” ujarnya.

Kawasan Tanjung Lesung dikenal memiliki keindahan pantai, keanekaragaman flora dan fauna, serta kekayaan budaya lokal. Namun, selama ini potensi tersebut belum tergarap optimal karena sulitnya akses transportasi dari pusat kota maupun dari wilayah Jabodetabek. Dengan selesainya tol ini, diharapkan arus wisatawan akan meningkat signifikan, sekaligus menciptakan multiplier effect bagi ekonomi lokal.

Selain meningkatkan jumlah wisatawan, keberadaan tol ini juga akan mendorong investasi baru di sektor pariwisata dan pendukungnya, seperti perhotelan, restoran, transportasi wisata, hingga usaha mikro di sekitar kawasan. Dengan demikian, ekonomi lokal Banten bagian selatan dapat tumbuh secara inklusif dan berkelanjutan.

Dukungan Material dan Kualitas Konstruksi dari Semen Indonesia

Untuk memastikan kualitas pembangunan jalan tol ini, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) turut berperan penting dalam memasok bahan bangunan utama. Menurut Vita Mahreyni, SIG telah menyalurkan 98.000 ton semen hingga September 2025 guna mendukung pembangunan proyek ini.

Pasokan semen tersebut digunakan untuk mendukung pembangunan Seksi 2 Rangkasbitung–Cileles dan Seksi 3 Cileles–Panimbang, yang kini menjadi fokus pengerjaan setelah Seksi 1 Serang–Rangkasbitung (26,5 km) rampung dan beroperasi sejak Desember 2021.

Selain memperkuat struktur jalan tol, penggunaan semen berkualitas tinggi dari SIG menjadi jaminan atas daya tahan infrastruktur terhadap berbagai kondisi cuaca dan beban lalu lintas tinggi di masa depan.

Tol Serang–Panimbang sendiri dirancang dengan spesifikasi modern untuk menjamin keamanan dan kenyamanan pengguna jalan. Dengan pembangunan yang berfokus pada efisiensi waktu dan mutu konstruksi, proyek ini diharapkan dapat diselesaikan sesuai target pada tahun 2027.

Harapan Baru bagi Perekonomian Banten

Lebih dari sekadar proyek infrastruktur, Tol Serang–Panimbang membawa harapan besar bagi masyarakat Banten, terutama di wilayah tengah dan selatan yang selama ini tertinggal dari kawasan industri di utara.

Dengan akses jalan tol yang lebih cepat dan efisien, berbagai sektor berpotensi tumbuh pesat—mulai dari pertanian, perikanan, pariwisata, hingga perdagangan. Keberadaan tol ini akan mempercepat arus barang dan jasa, menurunkan biaya logistik, serta membuka lapangan kerja baru di berbagai sektor pendukung.

Selain itu, meningkatnya konektivitas juga diharapkan mampu mendorong pemerataan pembangunan. Kawasan yang selama ini sulit dijangkau akan terbuka bagi investasi dan pengembangan ekonomi baru, menjadikan Banten lebih kompetitif di tingkat nasional maupun regional.

Dengan kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan pelaku industri, pembangunan Tol Serang–Panimbang menjadi simbol komitmen terhadap kemajuan infrastruktur nasional. Proyek ini bukan hanya membangun jalan, tetapi juga membuka jalan bagi pertumbuhan ekonomi inklusif dan kesejahteraan masyarakat Banten secara berkelanjutan.

Terkini