Kenali Gatal dan Gejala Lain yang Bisa Jadi Tanda Diabetes Tersembunyi

Rabu, 05 November 2025 | 10:07:05 WIB
Kenali Gatal dan Gejala Lain yang Bisa Jadi Tanda Diabetes Tersembunyi

JAKARTA - Gatal pada area tertentu tubuh kerap dianggap masalah ringan, padahal bisa menjadi sinyal tubuh terhadap kondisi medis serius, salah satunya diabetes.

Penyakit yang mengganggu regulasi gula darah ini bisa berkembang secara diam-diam, terutama diabetes tipe 2 yang lebih umum dialami. Mengamati tanda-tanda awal seperti gatal dapat membantu deteksi dini, mencegah komplikasi, dan memperbaiki kualitas hidup pasien.

Gatal Jadi Salah Satu Indikator Diabetes Tipe 2

Menurut Dr. Neel Patel, dokter umum dari Lloyds Pharmacy Online, gatal di area alat kelamin atau mulut (sariawan) kerap diabaikan oleh pasien. Padahal, kondisi ini bisa menjadi indikator awal diabetes tipe 2 karena kadar gula darah yang tinggi menciptakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan jamur.

“Diabetes terkadang tidak terdeteksi karena beberapa gejala tidak disadari. Tetapi, sebaiknya diabetes diidentifikasi lebih dini agar komplikasi dapat dicegah atau penyakit ini bahkan bisa dihindari,” jelas Dr. Patel.

Tingginya kadar glukosa tidak hanya mengganggu organ vital seperti pankreas dan hati, tapi juga meningkatkan risiko infeksi. Pada pria dan wanita, infeksi jamur di area genital sering muncul akibat kadar gula darah yang tinggi, dan gatal yang ditimbulkan dapat salah dikira infeksi menular seksual (IMS).

Kadar Gula Tinggi Memicu Infeksi dan Gatal

Tingginya glukosa dalam darah dan urine membuat tubuh menjadi medium yang sempurna bagi jamur berkembang biak. Pada kasus diabetes, sistem kekebalan tubuh juga menurun, sehingga tubuh kesulitan melawan infeksi jamur. Hal ini menjadikan gatal bukan sekadar rasa tidak nyaman, tapi tanda peringatan yang serius.

Selain gatal, Dr. Patel menekankan gejala lain yang sebaiknya diperhatikan:

Buang air kecil lebih sering, terutama di malam hari.

Rasa haus yang tidak biasa.

Lelah berkepanjangan meski cukup istirahat.

Penurunan berat badan tanpa penyebab jelas.

Luka yang sulit sembuh.

Gejala-gejala ini bila muncul bersamaan dengan rasa gatal sebaiknya segera diperiksa ke dokter, karena kemungkinan besar berkaitan dengan diabetes.

Siapa Saja yang Berisiko Tinggi Mengalami Diabetes

Kelebihan berat badan atau obesitas menjadi faktor risiko terbesar diabetes tipe 2. Lemak yang menumpuk di sekitar pankreas dan hati dapat mengganggu produksi insulin dan metabolisme gula, meningkatkan kadar glukosa darah. Orang dengan lingkar pinggang yang tidak sehat juga termasuk kelompok berisiko.

Selain faktor fisik, gaya hidup seperti kurangnya aktivitas fisik dan pola makan tinggi gula turut berperan. Bahkan faktor genetik atau riwayat keluarga dengan diabetes membuat seseorang lebih rentan.

Gatal Tidak Selalu Tanda Diabetes

Perlu diingat, gatal bukan selalu tanda diabetes. Banyak kondisi lain yang bisa memicu rasa gatal, seperti alergi, kulit kering, atau iritasi. Untuk memastikan penyebabnya, pemeriksaan medis tetap diperlukan. Dokter akan mengecek kadar gula darah, fungsi ginjal, dan kesehatan organ lain sebelum menegakkan diagnosis.

Dengan pemantauan yang tepat, gatal dapat menjadi alarm dini untuk mengantisipasi diabetes. Deteksi dini memungkinkan pasien mengontrol gula darah lebih baik melalui pengaturan pola makan, olahraga, atau pengobatan jika diperlukan.

Mengapa Deteksi Dini Penting

Diabetes yang tidak terdeteksi sejak awal berpotensi menyebabkan komplikasi serius, termasuk gagal ginjal, penyakit jantung, dan gangguan saraf. Mengenali tanda awal seperti gatal, sering buang air kecil, dan rasa haus berlebihan memberi kesempatan bagi pasien untuk melakukan tindakan pencegahan lebih cepat.

Dr. Patel menekankan, meskipun gejala awal terkadang ringan, kombinasi gejala yang muncul bersama-sama bisa menjadi indikator kuat diabetes. Pemahaman tentang risiko dan gejala penting bagi siapa saja, terutama yang memiliki faktor risiko tinggi.

Gatal pada area tertentu tubuh sebaiknya tidak diabaikan. Bersama gejala lain seperti sering buang air kecil, rasa haus, kelelahan, dan penurunan berat badan, hal ini bisa menjadi tanda diabetes tipe 2. Deteksi dini melalui pemeriksaan rutin dapat mencegah komplikasi serius dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Dengan memperhatikan perubahan kecil pada tubuh dan segera berkonsultasi ke dokter, setiap orang dapat mengantisipasi diabetes lebih awal. Selain itu, menjaga berat badan, mengatur pola makan, dan rutin berolahraga tetap menjadi langkah utama pencegahan.

Terkini